Pengajian Tawakal merupakan media dakwah, majelis taklim dan silaturahim. Dalam dakwahnya Pengajian Tawakal menggunakan metode dakwah bil hal, sebagaimana dicontohkan oleh Sesepuh Pengajian Tawakal Bapak H. Permana Sastrarogawa
15 October 2011
08 October 2011
TANYA JAWAB TENTANG PENGAJIAN TAWAKAL
T
|
:
|
Apa itu Pengajian
Tawakal?
|
J
|
:
|
Pengajian
Tawakal adalah majelis taklim dan dakwah yang dalam kegiatannya menggunakan
pendekatan dakwah bil hal (Silih Asih,
Asuh dan Asah) serta mengutamakan Dzikir Sirr/Qalbu sebagai ibadah tambahan dalam
mendekat pada Allah
|
T
|
:
|
Apakah Dzikir Sirr/Qalbu
merupakan keharusan ?
|
J
|
:
|
Dzikir Sirr/Qalbu
merupakan implementasi perintah Allah dalam QS (7) Al-A’raaf: 55 dan 205 yang
berbunyi:
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan
tadarru -berendah diri- dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas".
QS (7) Al-A’raaf: 55
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara,
di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”
QS (7) Al-A’raaf: 205
Selain
itu Dzikir Sirr/Qalbu merupakan ibadah yang mudah dilaksanakan dan memiliki
dampak nyata dalam kehidupan, seperti membentuk Ahlaqul Karimah yang pada
gilirannya akan membias pada kehidupan si pedzikir dan memudahkan datangnya
pertolongan Allah dalam menghadapi problematika kehidupan
|
T
|
:
|
Dalam melakukan
Dzikir Sirr/Qalbu apa saja persyaratannya? Apakah harus memiliki ilmu agama/kesholehan
yang tinggi?
|
J
|
:
|
Yang
pertama-tama tentu saja niatnya untuk mendekat, beribadah dan berserah diri kepada
Allah dan yang kedua (ini yang terpenting) adalah tingkat keyakinannya
(terhadap Allah). Jika menunggu harus memiliki ilmu dan kesholehan yang
mumpuni sampai kapan kita akan menunggu? Ilmu dan kesholehan akan terbentuk
dalam proses belajar mendekat dan berserah diri pada Allah. Insya Allah.
|
T
|
:
|
Bacaan apa yang
dibaca/diucapkan dalam Dzikir Sirr/Qalbu?
|
J
|
:
|
Bacaan dzikir
yang umum bagi setiap muslim, seperti Ta’awuds, Basmallah, Al-fatihah dll. Yang
utama adalah menyebut Asma Allah seperti firman Allah dalam QS (17) Al-Isro’ : 110 yang
berbunyi:
“Katakanlah : Serulah Allah atau serulah
Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai Al-Asmaul
Husna”
Firman Allah dalah QS (7) Al-A'raaf: 180
"Hanya milik Allah Asmaul Husna (yaitu nama-nama yang
agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah) dan bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu…………".
|
T
|
:
|
Jika demikian
halnya, apakah orang-orang yang non-Muslim boleh mengikuti Dzikir Sirr/Qalbu?
|
J
|
:
|
Pada dasarnya
pengajian Tawakal adalah media dakwah, jadi jika ada orang non muslim yang
tertarik mengikuti Dzikir Sirr/Qalbu maka kita sangat terbuka. Dengan sedikit
penyesuaian dan penjelasan yang baik, insya Allah Dzikir Sirr/Qalbu ini bisa
menjadi perantara turunnya Hidayah.
|
T
|
:
|
Mengapa disebut
atau memakai nama Pengajian Tawakal, tidak nama yang lain, misalnya pengajian
At-Takwa ?
|
J
|
:
|
Pengajian
dengan metode dan atau ciri-ciri yang diuraikan diatas, boleh diberi nama apa
saja, termasuk At-Takwa, Al-Ikhlas, dsb. Adapun alasan pemakaian Tawakal
tersebut ada dua :
Pertama, pada umumnya yang datang ke Pengajian Tawakal itu adalah orang-orang yang punya masalah; maka untuk mengatasinya tidak lain dengan kepasrahan total kepada Allah dan pada setiap saat baik waktu senang maupun waktu susah (setelah berupaya sekuat tenaga), itulah Tawakal. Kedua, tema-tema Tawakal jarang dikedepankan di majelis-majelis pengajian atau dakwah para mubaligh/ustad. |
T
|
:
|
Tadi dikatakan
sebagian besar orang yang datang ke Pengajian Tawakal adalah mereka yang
punya problem kehidupan, problem apa saja yang dibawa ke Pengajian Tawakal?
|
J
|
:
|
Semua problem
kehidupan dapat diboyong ke Pengajian Tawakal seperti masalah rumah tangga,
kesempitan hidup, serta penyakit, ringan maupun yang berat, seperti kanker,
gangguan jiwa seperti stres berat, dll.
Tetapi harap
diingat, Pengajian Tawakal bukanlah praktek perdukunan atau paranormal. Disini
kita hanya mengajak seseorang yang mempunyai masalah untuk kembali pada
Allah. Dengan kembali dan berserah diri pada Allah, niscaya semua
permasalahannya akan mendapat jalan keluar. Seperti janji Allah di QS (65) At-Thalaq:2-3
“…barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan
baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
|
T
|
:
|
Tadi dikatakan
bahwa pada umumnya yang datang ke Pengajian Tawakal adalah mereka yang sedang
dihimpit problem, sehingga cara pendekatannyapun disesuaikan dengan kondisi
tersebut, apakah demikian halnya ?
|
J
|
:
|
Benar sekali,
yaitu menanggulangi problem kehidupan dengan kekuatan IMAN melalui metode
KONSULTASI.
Penjelasannya
sbb :
Pada dasarnya setiap orang mempunyai masalah selama nyawa masih dikandung badan, kecil atau besarnya, ringan atau besarnya tergantung kepada sikap atau pandangan orang tersebut dalam menghadapi masalah tersebut. Sedangkan sikap atau pandangan tersebut tergantung kepada kadar ke-imanan atau penghayatan spiritual/keagamaannya.
Melalui
konsultasi (spiritual), seseorang yang mempunyai masalah kehidupan diajak
untuk merasakan nikmatnya beribadah-mendekat dan berserah diri pada Allah,
sehingga dengan sendirinya masalah yang tengah dihadapinya tersebut diberi
jalan keluar. Ia diajak merasakan langsung sentuhan kasih sayang dan
kekuasaan Allah Yang Maha Pengatur, sehingga pada gilirannya orang tersebut
akan bertambah kadar dan penghayatan ke-Imanannya. Konsultasi atas dasar
pengenalan sifat-sifat dan kekuasaan Tuhan tadi menjadi pendorong yang sangat
kuat untuk mendekatkan dirinya kepada Allah, Tuhan semesta alam.
|
T
|
:
|
Apakah untuk
menjadi seorang jamaah/ikhwan Pengajian Tawakal perlu dilakukan bai’at ?
|
J
|
:
|
Sampai saat ini
untuk menjadi jamaah di Pengajian Tawakal tidak diperlukan adanya bai’at. Memang
ada yang disebut Ikrar Tawakal, tetapi itu bukanlah bai’at. Ikrar Tawakal
pada intinya adalah merupakan pelajaran awal yang harus dipegang oleh setiap
jamaah Pengajian Tawakal dalam mendekatkan diri pada Allah. Isi ikrar Tawakal
pun sebenarnya diambil dari Al-Qur’an dengan bahasa yang lebih disederhanakan.
Bisa dikatakan bahwa Ikrar Tawakal adalah langkah awal agar seseorang mau
menjalankan Islam secara utuh/kaffah.
|
TENTANG PENGAJIAN TAWAKAL
Awal mula : Pada tahun 1974, Bapak H. Permana Sastrarogawa (Sesepuh Pengajian Tawakal) datang ke Jakarta dari Tasikmalaya untuk berdakwah Islamiyah. Dakwahnya berupa ajakan Kembali
ke jalan Allah, melaksanakan segala perintah-Nya dengan ikhlas,
menjauhi larangan-larangan-Nya, melakukan kebajikan-kebajikan dan lain
sebagainya yang disenangi Allah SWT.
Pada awalnya, pengajian yang kemudian bernama Pengajian Tawakal
ini, berpindah-pindah tempat. Disebut Pengajian Tawakal, karena ciri
dakwahnya adalah mengajak untuk “Kembali ke jalan Allah dan Tawakal pada Allah“.
Pedoman dasar Pengajian Tawakal ialah Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah SAW. dengan moto : Iman, Takwa dan Tawakal kepada Allah, SWT.
Dakwah Pengajian Tawakal mengajak agar ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadits Nabi Muhammad, SAW. benar-benar dihayati dan diamalkan, bukan
hanya dibaca dan dihafalkan. Penghayatan dan pengamalan ini akan
memberikan dampak positif pada diri seseorang. Metode berdakwah berupa :
- Berserah diri sepenuhnya kepada Allah, SWT.
- Pendidikan agama Islam, antara lain : fiqih, tafsir dan terutama akhlak.
- Konsultasi
- Memperbanyak Zikir qolbi (hati) sesuai dengan QS (7) Al-A'raaf: 205
Bapak Sesepuh membawakan dakwahnya dengan gaya dan cara yang khas.
Begitu pula sikap beliau di dalam menanganani masalah tamu-tamunya.
Beliau senantiasa berupaya memberi kepuasan kepada tamu-tamu yang
datang, yang bermasalah maupun yang tidak. Cara inilah yang dilaksanakan
di Pengajian Tawakal, oleh Sesepuh maupun oleh para pembina sebagai penerus beliau, karena
arah, usaha dan tujuan Pengajian Tawakal ialah mewujudkan ajaran Islam
di dalam kenyataan hidup sehari-hari.
Yang sangat ditekankan adalah peringatan Allah, SWT:
“Hai
orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan yang tidak kamu
perbuat, amat besar kebencian di sisi Allah, bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tiada kamu kerjakan”
(QS. Ash-Shaff : 2-3)
Untuk menopang metode ini, di Pengajian Tawakal ada Ikrar
Tawakal, ikrar kepada Allah, SWT. dan kepada diri sendiri. Ikrar itu
berisi rambu-rambu bagaimana seharusnya seorang mukmin yang bertawakal kepada Allah
itu. Bapak Sesepuh juga mengajarkan berzikir dengan menyebut asma-asma
Allah dalam hati, dalam qolbu, maka dalam pelaksanaannya membentuk suatu “Majlis Zikir” yang hening, tenang dan damai, penuh kekhusyu-an.
“Allah
mempunyai al-asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka
akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”
(QS. Al-A’raaf : 180)
Diamalkan dengan cara yang Allah, SWT. firmankan :
“Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”
(QS. Al-A’raaf : 205)
Zikir asmaul husna merupakan zikir yang produktif dan efektif. Asma Allah yang mana saja boleh diseru. Allˆh, SWT. berfirman :
“Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai Al-Asmaul Husna” (QS. Al-Israa’ : 110)
Telah terbukti bahwa cara, metode, teknik dan pendekatan yang
dipraktekkan di Pengajian Tawakal, mampu mengatasi berbagai problema
kehidupan dan di samping itu, ternyata juga merubah sifat dan perilaku
seseorang menuju akhlaqul kharimah
Lewat konsultasi dan dengan rasa peduli terhadap orang orang
bermasalah (kesehatan, keluarga, pekerjaan, keuangan, silaturrahmi dan
sebagainya), dapat ditemukan jalan keluarnya melalui penerapan
pelaksanaan Iman – Takwa – Tawakal (kepada Allah, SWT). dengan
mengamalkan metode dan zikrullah yang sangat bermanfaat ini.
Cara dan metode yang ditawarkan Bapak Sesepuh (almarhum) ini
sangat cepat berkembang. Bukan saja di Jakarta, tetapi ke kota-kota
besar di Pulau Jawa, bahkan menyebar ke luar Jawa. Metode dari
Zikrullah sampai saat ini, tetap diamalkan murid-murid Bapak Sesepuh
yang tersebar di berbagai wilayah.
VISI MISI PENGAJIAN TAWAKAL
VISI & MISI PENGAJIAN TAWAKAL
VISI:
Menjadi Lembaga Dakwah andalan memantabkan Iman, Taqwa dan Tawakal kepada Allah dengan membuka qalbu agar mampu memahami, menghayati dan mengamalkan serta menghidupkannya berdasarkan ketentuan Allah dan Rasul-Nya
Misi:
- Menjadi sarana pencerahan Iman, Taqwa dan Tawakal kepada Allah dengan memperbanyak Dzikrullah (QS 33 [Al-Ahzab]: 4)
- Menghidupkan Qalbu (Hati) dengan dzikir jiwa
- Menyemai kebenaran (Shiddiq), kejujuran (Amanah), penyampaian (Tabligh) dan kecerdasan (Fathonah)
- Menyelaraskan segala masalah kehidupan kepada Allah SWT melalui bimbingan pasrah diri (QS 4 [An-Nisa’]: 65)
- Menjadi sarana pengajaran, pendidikan, penghayatan, dan pengamalan ayat-ayat Al-Qur’an
- Menjadi pengembang kehidupan bermasyarakat yang Islami
- Menjadi penggugah kehormatan hak azasi manusia
- Menjadi pengamal Cinta Tanah Air
- Mengupayakan kehidupan yang Demokratis
- Menjunjung tinggi kebersamaan
Subscribe to:
Posts (Atom)