25 July 2012

BERSERAH, KEYAKINAN TERTINGGI


Seringkali orang menyalah artikan, bahkan membedakan arti antara berserah (Tawakal) dengan yakin. Padahal sesungguhnya pasrah berserah (Tawakal) adalah keyakinan yang paling top, paling tinggi. 

Kok bisa? 

Ya! Coba lihat, ketika kita naik kereta api, mis. ke Jakarta, dengan santainya kita akan mencari tempat duduk, mengatur posisi senyaman mungkin lalu tertidur. Bukankah ini salah satu bentuk dari berserah, karena kita yakin bahwa masinis tahu apa yang harus dilakukan untuk sampai ke Jakarta maka kita bisa enak-enakan tidur.

Contoh lain, seorang pasien yang harus dioperasi tidak ragu-ragu berserah “menyodorkan”  tubuhnya dimeja operasi untuk dibedah, karena dia yakin bahwa dokter tahu bagaimana mengurus sakit yang dideritanya. Inipun bentuk lain dari berserah. 

Kalau terhadap sesama mahluk kita dapat berserah dengan mudahnya, kenapa dengan Allah Sang Maha Pemilik, Pengatur dan Pemelihara Alam Raya kita sulit untuk berserah???

Rahmatan Lil Alamin

Islam adalah jalan keselamatan, bukan hanya untuk penganutnya tetapi juga kepada umat lain. Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW dengan menjamin kebebasan beragama umat Nasrani hingga akhir jaman.

Pada tahun 628 Nabi Muhammad SAW mengeluarkan Piagam Anugerah kepada biarawan St. Catherine Monastery di Mt. Sinai. Berisi beberapa klausul yang melingkupi aspek-aspek hak asasi manusia termasuk perlindungan bagi umat Kristen, kebebasan beribadah dan bergerak, kebebasan untuk menunjuk hakim-hakim dan menjaga property mereka, pembebasan dari wajib militer, dan hak untuk dilindungi dalam perang.

The Achtiname of Muhammad /
The Covenant or (Holy) Testament (Testamentum) of Muhammad /
Perjanjian Suci dari Muhammad

Berikut ini terjemahan atas dokumen tersebut:

TERJEMAHAN:

Ini adalah pesan dari Muhammad ibn Abdullah, sebagai perjanjian bagi siapapun yang menganut Kekristenan, jauh dan dekat, bahwa kami mendukung mereka.

Sesungguhnya saya, para pelayan, para penolong, dan para pengikut saya membela mereka, karena orang-orang Kristen adalah penduduk saya; dan karena Allah! Saya bertahan melawan apapun yang tidak menyenangkan mereka.

Tidak ada paksaan yang dapat dikenakan pada mereka.

Sekalipun oleh para hakim-hakim mereka, maka akan dikeluarkan dari pekerjaan mereka maupun dari para biarawan-biarawan mereka, maka akan dikeluarkan dari biara mereka.

Tidak ada yang boleh menghancurkan rumah ibadah mereka, atau merusaknya, atau membawa apapun daripadanya ke rumah-rumah umat Islam.

Jika ada yang mengambil hal-hal tersebut,maka ia akan merusak perjanjian Allah dan tidak menaati Rasul-Nya. Sesungguhnya, mereka adalah sekutu saya dan mendapatkan piagam keamanan melawan apapun yang mereka benci.

Tidak ada yang dapat memaksa mereka untuk bepergian atau mengharuskan mereka untuk berperang.

Umat Islam wajib bertempur untuk mereka.

Jika ada perempuan Kristen menikahi pria Muslim, hal ini tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan perempuan itu. Dia tidak dapat dilarang untuk mengunjungi gerejanya untuk berdoa.

Gereja-gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dilarang memperbaikinya dan menjaga perjanjian-perjanjian sakral mereka.

Tidak ada dari antara bangsa (Muslim) yang boleh tidak mematuhi perjanjian ini hingga Hari Akhir (akhir dunia).

************
Pada tahun 1517, piagam asli diambil oleh Sultan Selim I dari Turki dan saat ini berada di Musium Topkapi di Istanbul, akan tetapi Sultan memberikan salinan atas piagam tersebut kepada para biarawan, dan melegalisir isi piagam tersebut.

Dari koleksi besar gulungan kuno dan modern yang diawetkan di perpustakaan biara, jelas bahwa Perjanjian Nabi, apakah asli maupun salinan, memberikan hak dan perlindungan bagi umat Kristen.

Video tentang hal ini dapat dilihat disini