15 October 2011

Permohonanku

“Ketika kumohon kepada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan, agar aku menjadi kuat.
Ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaan ,
Allah memberiku masalah, untuk dapat aku pecahkan.

Ketika kumohon kepada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal, agar aku berfikir.
Ketika kumohon kepada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi berbahaya, agar aku dapat kuatasi.

Ketika kumohon kepada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah, agar bisa kutolong.
Ketika kumohon kepada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan.

Aku tak selalu menerima semua yang kuminta,
aku menerima segala yang kubutuhkan.
Doaku terjawab sudah.”
 (Sayidina Ali Bin Abi Thalib)

08 October 2011

TANYA JAWAB TENTANG PENGAJIAN TAWAKAL

T
:
Apa itu Pengajian Tawakal?
J
:
Pengajian Tawakal adalah majelis taklim dan dakwah yang dalam kegiatannya menggunakan pendekatan  dakwah bil hal (Silih Asih, Asuh dan Asah) serta mengutamakan Dzikir Sirr/Qalbu sebagai ibadah tambahan dalam mendekat pada Allah
T
:
Apakah Dzikir Sirr/Qalbu merupakan keharusan ?
J
:
Dzikir Sirr/Qalbu merupakan implementasi perintah Allah dalam QS (7) Al-A’raaf: 55 dan 205 yang berbunyi:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan tadarru -berendah diri- dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas".
QS (7) Al-A’raaf: 55

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai
QS (7) Al-A’raaf: 205

Selain itu Dzikir Sirr/Qalbu merupakan ibadah yang mudah dilaksanakan dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan, seperti membentuk Ahlaqul Karimah yang pada gilirannya akan membias pada kehidupan si pedzikir dan memudahkan datangnya pertolongan Allah dalam menghadapi problematika kehidupan
T
:
Dalam melakukan Dzikir Sirr/Qalbu apa saja persyaratannya? Apakah harus memiliki ilmu agama/kesholehan yang tinggi?
J
:
Yang pertama-tama tentu saja niatnya untuk mendekat, beribadah dan berserah diri kepada Allah dan yang kedua (ini yang terpenting) adalah tingkat keyakinannya (terhadap Allah). Jika menunggu harus memiliki ilmu dan kesholehan yang mumpuni sampai kapan kita akan menunggu? Ilmu dan kesholehan akan terbentuk dalam proses belajar mendekat dan berserah diri pada Allah. Insya Allah.
T
:
Bacaan apa yang dibaca/diucapkan dalam Dzikir Sirr/Qalbu?
J
:
Bacaan dzikir yang umum bagi setiap muslim, seperti Ta’awuds, Basmallah, Al-fatihah dll. Yang utama adalah menyebut Asma Allah seperti firman Allah dalam QS (17) Al-Isro’ : 110 yang berbunyi:

Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai Al-Asmaul Husna


Firman Allah dalah QS (7) Al-A'raaf: 180


"Hanya milik Allah Asmaul Husna (yaitu nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah) dan bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu…………".
T
:
Jika demikian halnya, apakah orang-orang yang non-Muslim boleh mengikuti Dzikir Sirr/Qalbu?
J
:
Pada dasarnya pengajian Tawakal adalah media dakwah, jadi jika ada orang non muslim yang tertarik mengikuti Dzikir Sirr/Qalbu maka kita sangat terbuka. Dengan sedikit penyesuaian dan penjelasan yang baik, insya Allah Dzikir Sirr/Qalbu ini bisa menjadi perantara turunnya Hidayah.
T
:
Mengapa disebut atau memakai nama Pengajian Tawakal, tidak nama yang lain, misalnya pengajian At-Takwa ?
J
:
Pengajian dengan metode dan atau ciri-ciri yang diuraikan diatas, boleh diberi nama apa saja, termasuk At-Takwa, Al-Ikhlas, dsb. Adapun alasan pemakaian Tawakal tersebut ada dua :
Pertama, pada umumnya yang datang ke Pengajian Tawakal itu adalah orang-orang yang punya masalah; maka untuk mengatasinya tidak lain dengan kepasrahan total kepada Allah dan pada setiap saat baik waktu senang maupun waktu susah (setelah berupaya sekuat tenaga), itulah Tawakal.
Kedua, tema-tema Tawakal jarang dikedepankan di majelis-majelis pengajian atau dakwah para mubaligh/ustad.
T
:
Tadi dikatakan sebagian besar orang yang datang ke Pengajian Tawakal adalah mereka yang punya problem kehidupan, problem apa saja yang dibawa ke Pengajian Tawakal?
J
:
Semua problem kehidupan dapat diboyong ke Pengajian Tawakal seperti masalah rumah tangga, kesempitan hidup, serta penyakit, ringan maupun yang berat, seperti kanker, gangguan jiwa seperti stres berat, dll.

Tetapi harap diingat, Pengajian Tawakal bukanlah praktek perdukunan atau paranormal. Disini kita hanya mengajak seseorang yang mempunyai masalah untuk kembali pada Allah. Dengan kembali dan berserah diri pada Allah, niscaya semua permasalahannya akan mendapat jalan keluar. Seperti janji Allah di QS (65) At-Thalaq:2-3

“…barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
T
:
Tadi dikatakan bahwa pada umumnya yang datang ke Pengajian Tawakal adalah mereka yang sedang dihimpit problem, sehingga cara pendekatannyapun disesuaikan dengan kondisi tersebut, apakah demikian halnya ?
J
:
Benar sekali, yaitu menanggulangi problem kehidupan dengan kekuatan IMAN melalui metode KONSULTASI.

Penjelasannya sbb :
Pada dasarnya setiap orang mempunyai masalah selama nyawa masih dikandung badan, kecil atau besarnya, ringan atau besarnya tergantung kepada sikap atau pandangan orang tersebut dalam menghadapi masalah tersebut. Sedangkan sikap atau pandangan tersebut tergantung kepada kadar ke-imanan atau penghayatan spiritual/keagamaannya.

Melalui konsultasi (spiritual), seseorang yang mempunyai masalah kehidupan diajak untuk merasakan nikmatnya beribadah-mendekat dan berserah diri pada Allah, sehingga dengan sendirinya masalah yang tengah dihadapinya tersebut diberi jalan keluar. Ia diajak merasakan langsung sentuhan kasih sayang dan kekuasaan Allah Yang Maha Pengatur, sehingga pada gilirannya orang tersebut akan bertambah kadar dan penghayatan ke-Imanannya. Konsultasi atas dasar pengenalan sifat-sifat dan kekuasaan Tuhan tadi menjadi pendorong yang sangat kuat untuk mendekatkan dirinya kepada Allah, Tuhan semesta alam.
T
:
Apakah untuk menjadi seorang jamaah/ikhwan Pengajian Tawakal perlu dilakukan bai’at ?
J
:
Sampai saat ini untuk menjadi jamaah di Pengajian Tawakal tidak diperlukan adanya bai’at. Memang ada yang disebut Ikrar Tawakal, tetapi itu bukanlah bai’at. Ikrar Tawakal pada intinya adalah merupakan pelajaran awal yang harus dipegang oleh setiap jamaah Pengajian Tawakal dalam mendekatkan diri pada Allah. Isi ikrar Tawakal pun sebenarnya diambil dari Al-Qur’an dengan bahasa yang lebih disederhanakan. Bisa dikatakan bahwa Ikrar Tawakal adalah langkah awal agar seseorang mau menjalankan Islam secara utuh/kaffah.

TENTANG PENGAJIAN TAWAKAL

Awal mula : Pada tahun 1974, Bapak H. Permana Sastrarogawa (Sesepuh Pengajian Tawakal) datang ke Jakarta dari Tasikmalaya untuk berdakwah Islamiyah. Dakwahnya berupa ajakan Kembali ke jalan Allah, melaksanakan segala perintah-Nya dengan ikhlas, menjauhi larangan-larangan-Nya, melakukan kebajikan-kebajikan dan lain sebagainya yang disenangi Allah SWT.
 
Pada awalnya, pengajian yang kemudian bernama Pengajian Tawakal ini, berpindah-pindah tempat. Disebut Pengajian Tawakal, karena ciri dakwahnya adalah mengajak untuk “Kembali ke jalan Allah dan Tawakal pada Allah“. 

Pedoman dasar Pengajian Tawakal ialah Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW. dengan moto : Iman, Takwa dan Tawakal kepada Allah, SWT. 

Dakwah Pengajian Tawakal mengajak agar ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad, SAW. benar-benar dihayati dan diamalkan, bukan hanya dibaca dan dihafalkan. Penghayatan dan pengamalan ini akan memberikan dampak positif pada diri seseorang. Metode berdakwah berupa :
  • Berserah diri sepenuhnya kepada Allah, SWT.
  • Pendidikan agama Islam, antara lain : fiqih, tafsir dan terutama akhlak.
  • Konsultasi
  • Memperbanyak Zikir qolbi (hati) sesuai dengan QS (7) Al-A'raaf: 205
Bapak Sesepuh membawakan dakwahnya dengan gaya dan cara yang khas. Begitu pula sikap beliau di dalam menanganani masalah tamu-tamunya. Beliau senantiasa berupaya memberi kepuasan kepada tamu-tamu yang datang, yang bermasalah maupun yang tidak. Cara inilah yang dilaksanakan di Pengajian Tawakal, oleh Sesepuh maupun oleh para pembina sebagai penerus beliau, karena arah, usaha dan tujuan Pengajian Tawakal ialah mewujudkan ajaran Islam di dalam kenyataan hidup sehari-hari. 
Yang sangat ditekankan adalah peringatan Allah, SWT:

Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan yang tidak kamu perbuat, amat besar kebencian di sisi Allah, bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan
(QS. Ash-Shaff : 2-3) 

Untuk menopang metode ini, di Pengajian Tawakal ada Ikrar Tawakal, ikrar kepada Allah, SWT. dan kepada diri sendiri. Ikrar itu berisi rambu-rambu bagaimana seharusnya seorang mukmin yang bertawakal kepada Allah itu. Bapak Sesepuh juga mengajarkan berzikir dengan menyebut asma-asma Allah dalam hati, dalam qolbu, maka dalam pelaksanaannya membentuk suatu “Majlis Zikir” yang hening, tenang dan damai, penuh kekhusyu-an. 

Allah mempunyai al-asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan
(QS. Al-A’raaf : 180) 

Diamalkan dengan cara yang Allah, SWT. firmankan : 

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” 
 (QS. Al-A’raaf : 205) 

Zikir asmaul husna merupakan zikir yang produktif dan efektif. Asma Allah yang mana saja boleh diseru. Allˆh, SWT. berfirman : 

Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai Al-Asmaul Husna(QS. Al-Israa’ : 110) 

Telah terbukti bahwa cara, metode, teknik dan pendekatan yang dipraktekkan di Pengajian Tawakal, mampu mengatasi berbagai problema kehidupan dan di samping itu, ternyata juga merubah sifat dan perilaku seseorang menuju akhlaqul kharimah 

Lewat konsultasi dan dengan rasa peduli terhadap orang orang bermasalah (kesehatan, keluarga, pekerjaan, keuangan, silaturrahmi dan sebagainya), dapat ditemukan jalan keluarnya melalui penerapan pelaksanaan Iman – Takwa – Tawakal (kepada Allah, SWT). dengan mengamalkan metode dan zikrullah yang sangat bermanfaat ini. 

Cara dan metode yang ditawarkan Bapak Sesepuh (almarhum) ini sangat cepat berkembang. Bukan saja di Jakarta, tetapi ke kota-kota besar di Pulau Jawa, bahkan menyebar ke luar Jawa. Metode dari Zikrullah sampai saat ini, tetap diamalkan murid-murid Bapak Sesepuh yang tersebar di berbagai wilayah.

VISI MISI PENGAJIAN TAWAKAL

VISI & MISI PENGAJIAN TAWAKAL

VISI:

Menjadi Lembaga Dakwah andalan memantabkan Iman, Taqwa dan Tawakal kepada Allah dengan membuka qalbu agar mampu memahami, menghayati dan mengamalkan serta menghidupkannya berdasarkan ketentuan Allah dan Rasul-Nya


Misi:
  1. Menjadi sarana pencerahan Iman, Taqwa dan Tawakal kepada Allah dengan memperbanyak Dzikrullah (QS 33 [Al-Ahzab]: 4)
  2. Menghidupkan Qalbu (Hati) dengan dzikir jiwa
  3. Menyemai kebenaran (Shiddiq), kejujuran (Amanah), penyampaian (Tabligh) dan kecerdasan (Fathonah)
  4. Menyelaraskan segala masalah kehidupan kepada Allah SWT melalui bimbingan pasrah diri (QS 4 [An-Nisa’]: 65)
  5. Menjadi sarana pengajaran, pendidikan, penghayatan, dan pengamalan ayat-ayat Al-Qur’an
  6. Menjadi pengembang kehidupan bermasyarakat yang Islami
  7. Menjadi penggugah kehormatan hak azasi manusia
  8. Menjadi pengamal Cinta Tanah Air
  9. Mengupayakan kehidupan yang Demokratis
  10. Menjunjung tinggi kebersamaan